Rabu, 19 Oktober 2011

Allah ku besar…..


Adik-adik masih inget lagu sekolah minggu yang judulnya Allah ku besar ga? Nih , sebagian liriknya….

Allah ku besar,kuat dan perkasa tiada yang mustahil bagiNya

Gunung milikNya, sungai milikNya, bintang-bintang pun ciptaanNya

Lagu ini begitu menggambarkan keperkasaan Allah. Dia perkasa, kuat, semua benda yang ada di langit, semua makhluk hidup itu kepunyaan Nya, berarti Dia juga yang berkuasa atas kehidupan kita.



Nah, adik-adik……pernah ga sih kalian merasa takut? Ya….mungkin takut sama sesuatu, atau takut menghadapi seseorang? Hmm…..ingat! kita anak-anak Allah, punya Allah yang besar dari apa pun juga, ga ada yang mustahil di dalam Dia. Asal kita mau minta pertolongan sama Allah Bapa kita, pasti Dia tidak akan membiarkan anak-anakNya sendirian, Dia akan selalu menemani.


Jangan pernah berpikir walaupun kita kecil dan lemah ya kita akan kalah begitu saja, tetapi mintalah pertolongan kepada Tuhan Allah, maka kita akan dikuatkan. Coba deh belajar dari kisahnya Daud. Ingat kah kalian cerita Daud yang melawan Goliat? Baca di 1 Samuel 17 : 1-58,disitu diceritakan bagaimana Daud yang adalah seorang muda yang badan nya kecil melawan tentara Filistin yang badannya besar seperti raksasa. Goliat membawa senjata untuk berperang yang lengkap sedangkan Daud hanya senjata seperti ketapel. Kalau dilihat, ah, ga mungkin lah Daud menang, dia bahkan diejek. Tetapi, Daud sadar kalau dia punya Allah yang dahsyat, yang punya kuasa lebih dari apa pun juga. Daud minta pertolongan kepada Allah, dan dengan satu ayunan saja, Goliat terkapar dan mati.

Dari kisah ini, kita bisa belajar dari Daud yang seorang muda, ditengah kesulitannya dan di dalam keterbatasannya, dia tidak mengandalkan dirinya sendiri. Dia meminta pertolongan Tuhan dan dengan pertolongan Tuhan tersebut akhirnya Daud dengan gagah berani bisa menumbangkan Goliat.

Kita punya Allah yang besar, tidak perlu takut untuk menghadapi kehidupan ini. Allah kita lebih besar dari segala yang ada di bumi ini. Jadilah teruna Allah yang berani….

Etika Bisnis

Membahas mengenai etika bisnis, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu definisi dari masing-masing kata.
Etika, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki definisi ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral, sedangkan bisnis memiliki definisi usaha komersial dalam dunia perdagangan; bidang usaha; usaha dagang: bekerja di bidang -- kepariwisataan; -- akuakultur usaha budi daya air: para pengusaha yg berminat mengembangkan -- akuakultur di Indonesia menuntut berbagai kemudahan kepada pemerintah.
Beberapa pendapat mengenai definisi dari etika bisnis :
1.Velasquez
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijaksanaan, institusi, dan perilaku bisnis.
2.Muslich
pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.
3.Amirullah dan Imam Hardjanto
batasan-batasan sosial, ekonomi, dan hukum yang bersumber dari nilai-nilai moral masyarakat yang harus dipertanggungjawabkan oleh perusahaan dalam setiap aktivitasnya.


Menurut Muslich ada beberapa prinsip-prinsip dalam etika bisnis, yaitu:
• Prinsip Otonomi
memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya.
• Prinsip Kejujuran
• Prinsip Tidak Berniat Jahat
• Prinsip Keadilan
• Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri

Selain prinsip-prinsip di atas, dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya :
1. Pengendalian Diri
2. Pengembangan Tanggung Jawab
3. Mempertahankan jati diri
4. Menerapkan konsep "pembangunan berkelanjutan"
5. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
6. Mampu menyatakan yang benar
7. Menumbuhkan sikap saling percaya
8. Konsekuen dan konsisten
9. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
10.Menciptakan persaingan yang sehat
11.Perlu adanya Undang-undang mengenai etika bisnis.