Minggu, 25 September 2011

“Perang” Iklan Para Operator Selular


 

Handphone atau telepon genggam dewasa ini bukanlah suatu barang mewah lagi di kalangan masyarakat. Melihat harganya yang semakin bisa dijangkau oleh masyarakat,tak ayal membuat handphone bukannya sekedar kebutuhan saja tetapi menjadi suatu penanda status sosial dari seseorang.

Menggunakan handphone berarti harus memiliki nomor yang terdapat pada sim card yang disediakan oleh operator selular. Di Indonesia,banyak perusahaan operator seluler baik GSM dan CDMA. Mereka sama-sama bersaing dalam penyediaan layanan berkualitas serta tarif yang terjangkau guna menarik perhatian masyarakat.Banyak cara yang digunakan untuk memperkenalkan segala bentuk inovasi dan layanan yang ditawarkan para operator kepada masyarakat sebagai konsumen diantaranya dengan mempromosikan produk mereka melalui iklan, baik di media cetak maupun elektronik.

Iklan sejatinya menjadi sarana yang efektif untuk berkomunikasi dengan masyarakat yang nantinya menjadi konsumen , tetapi iklan para operator seluler yang ada sangat menunjukan persaingan satu sama lain. Mereka berlomba-lomba menampilkan iklan yang menarik, tarif yang semurah-murahnya, bonus ini itu, sinyal yang kuat, dan lain-lain. Mereka sama-sama meng-claim bahwa operatornya lah yang paling baik, paling murah dan hemat, paling memiliki kualitas sinyal yang kuat, hingga terkadang karena ingin iklannya dilihat menarik oleh masyarakat, para operator selular tersebut membuat iklan yang saling menyindir kompetitor mereka. Sekilas jika dilihat memang lucu dan menarik tetapi bila diperhatikan lebih jauh iklan semacam ini tidak menunjukan suatu kualitas iklan yang baik. Saling sindir yang terjadi dalam iklan operator telepon ini malah menjadikan masyarakat tidak tertarik dan jenuh.

Persaingan dalam sebuah usaha adalah hal yang biasa, tetapi jika persaingan tersebut dilakukan dengan tidak sehat maka akan menciptakan sebuah konflik.