Kamis, 05 April 2012

opinion about BBM

BBM Tak Naik, Hidup Tetap Sulit MALANG, KOMPAS.com -- Meski pemerintah sudah memutuskan menunda kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, warga masyarakat masih mengkhawatirkan kondisi ekonominya. Teguh (34), pengemudi kendaraan umum mikrolet jurusan AG (Arjosari Gadang) menilai, penundaan kenaikan harga BBM tidak berarti kesejahteraan bagi dirinya dan keluarga membaik. "Musuh kami banyak, tak hanya BBM, namun juga persaingan dengan sepeda motor yang bisa dimodali hanya dengan 3 liter Premium. BBM hanya satu masalah saja masalah bagi kami, meskipun juga merupakan masalah terbesar," kata Teguh, Sabtu (31/3/2012) di Malang, Jawa Timur. Menurut Teguh, dengan setoran Rp 80.000 sehari, ia hanya bisa membawa pulang Rp 20.000 hingga Rp 50.000 per hari. Seringkali bahkan sekadar menutup biaya setoran saja tidak cukup, sehingga harus mengandalkan dagangan istrinya yang berjualan di rumah. "Kami pengemudi juga harus berbagi giliran bekerja, karena satu kendaraan dijalankan dua pengemudi. Jadi tidak setiap hari saya bekerja," ungkap Teguh, saat ditemui di depan terminal Arjosari, Malang. Ny Wagiri (50-an), pedagang sayur di perumahan, yang mendapatkan sayuran dari Pasar Blimbing dan suaminya menjalankan persewaan kendaraan pikap carter, meyakini kenaikan harga BBM tetap akan terjadi. "Ini kan hanya menunda saja. Sementara harga-harga kebutuhan pokok juga sudah terlanjur naik. Jika harga-harga naik, meski ibu-ibu tetap bisa belanja namun jumlah belanjaannya akan berkurang," tuturnya. Harga beras memang sudah turun lagi setelah naik. Harga tertinggi Rp 8.400 per kg untuk beras jenis premium dan kini menjadi sekitar Rp 8.200 per kg. Tetapi harga-harga bahan pokok yang lain sudah terlanjur naik, seperti minyak goreng curah yang sudah mencapai Rp 12.000 dari harga semula sekitar Rp 9.000 per liter. source : http://nasional.kompas.com/read/2012/03/31/23380922/BBM.Tak.Naik.Hidup.Tetap.Sulit my opinion about this article : In Indonesia, the problem about Oil or Indonesian usually called BBM is the sensitive think. Why Not? It's because almost all the Indonesian need Oil in their daily live, especially to work and fuel for they vehicles. Because of the price of Oil in this world has increase, it's impact to Indonesia to. Indonesian Goverment want to increase the price of the oil in Indonesia, but the people not agree and ignore the Goverment Plan. I agree with the article. I feel it to. Every day the price of basic rudimentary have a significant increase and can make poor people can't buy anythink because don't have enough money.Most important it's impact to the price of rice and foodstuffs. I think the Indonesian Goverment must think about it twice. There are a lot of less able people out there. The people need the subsidy in the price of Oil so, the price not too expensive for all.

0 komentar:

Posting Komentar